Selasa

hari ini saya lelah

Ini adalah hari ke 23 saya bertugas di Jakarta. Di bawah kendali operasional koordinator liputan Jakarta, hampir setiap hari saya bekerja sebagi reporter, walau terkadang disebut reponly dalam jadwal liputan harian, yang artinya harus bekerja ganda menjadi kameramen yang menjinjing kamera DVX, memanggul tripod yang lumayan berat dan menjadi reporter yang mengumpulkan data, memegang mic saat wawancara narasumber, mengurusi administrasi liputan, membuat naskah, dubbing (mengisi suara), preview gambar hingga mengin-gest paket berita. Itupun yang kusebut di atas hanya yang substansial saja, masih ada pekerjaan lainnya yang cukup membuat kepalaku serasa mau pecah berkeping-keping. Bahkan, saya pernah masuk shift 1 sampai shift 3 (jam 5 pagi sampai jam 12 malam). Ironisnya saat kelelahan dan rasa kantuk sudah merebut konsentrasiku bekerja, tiba-tiba saja seorang produser mengagetkanku dengan kalimat tanya yang diakhiri dengan tanda seru(!). Spontan saja saya naik pitam yang kemudian redah setelah produser itu memohon maaf setelah on air metro malam. Nyaris saja...Yah, berbagai jenis karakter orang yang kutemui setiap harinya memicuku tuk belajar dan memahami bahwa seperti inilah pekerjaan. Semoga saja setelah kembali ke Makassar yang sudah mulai kurindukan tak ada lagi kerja rodi. Sudah dulu, soalnya mau balik ke kost istirahat, besok masuk shift 2 (jam 8 pagi).