Senin

selamat jalan bro


Bro sebelum kau beranjak dari tempat ini, saya ingin memohon pertolonganmu. Maukah kau menemaniku membangun dinding di sini, telah kusiapkan baja dengan pondasi tiang pancang sedalam puluhan meter, agar kelak dindingnya tak lagi goyah dan berpindah, untuk menjadi sandaran yang kokoh saat lelah esok, saat kau tak lagi di sini.
Bro hanya ini yang kuminta, sebab mustahil bermohon menjadikanmu ayah ataupun ibu.
Tapi bro malam itu kau membuatku merasa memiliki semua, nyaris sesempurna dengan apa yang kau miliki.
Malam itu saat kubisikkan semua dalam lelah dan tangisku.
Selamat jalan bro maaf jika saya belum bisa menulis dan berkata-kata seindah kau mengisi kisah dalam hari-hariku yang perih.

Sabtu

mirip calo di terminal persinggahan


Rupanya saya harus belajar lebih giat dan mempersiapkan diri, bahwa orang-orang yang selalu membuatku tersenyum dan kerap menenangkanku dalam gundah, adalah mereka yang datang dalam kehidupanku untuk sesaat, lalu pergi begitu saja. Perlahan kusadari jika semakin mirip pula diri ini dengan calo di terminal persinggahan, yang mencari dan menaikkan penumpang, lalu mendapat sedikit upah yang biasanya tak cukup membeli senyum sebagai penutup lelah.

Kamis

huruf-huruf senja hari ini


coba arahkan pandangmu ke sini
tatap binar rangkaian huruf-huruf ini barang sejenak
tak perlu berlama-lama
cukup hingga kau baca dan kau paham

seperti ini cinta itu
seperti ini sayang itu
memberi rasa cukup dengan keikhlasan
ungkapan rasa yang kau kata tak pernah mencukupimu
dan kuanggap sebagai persembahan untuk sebuah cinta dan sayang
yang selalu cukup dalam kekuranganmu itu


Rabu

tiga belas hari lagi


Aku memang harus meninggalkan semuanya. Hanya itu pilihan yang tersisa saat ini. Entah kemana, tapi aku harus pergi. Memang akan ada kenangan yang tersisa, tapi setidaknya tak ada rasa yang terluka. Tak ada lagi alasan yang bisa membuatku memilih langit ini sebagai tempat bernaung. Aku harus melangkah mencari langit yang lain, langit yang tak membuatku terluka, langit yang tak membuatku merasa sendiri. Langit yang tahu arti sebuah komitmen. Aku memang bukan siapa-siapa. Aku hanyalah sebuah zarah tak berarti, tapi izinkan aku menghaturkan maaf untuk sebuah keputusan. Maafkan aku karena memilih tuk kembali melangkah mencari langit yang lain.Akan ada kisah, akan ada kenangan, akan ada mimpi yang tertinggal. Namun semoga semuanya tak membuat zarah yang tak berarti ini meninggalkan salah atau khilaf yang tak termaafkan. Sekali lagi, maaf.

----bro budi, semoga semakin sukses di sana----

Jumat

lebaran lagi

untuk kalian yang berlebaran hari ini ataupun esok;