Tetapi apakah Kau akan mengabulkan doaku jika kupanjatkan dari balik jeruji rumah sakit jiwa?
Terserah saja Tuhan, yang jelas saya tetap ingin melafal doa kepadaMu.
Tunggu dulu Tuhan, kumohon jangan Kau katakan pada siapapun jika aku berada di sini, di rumah sakit jiwa ini. Bukan, bukan karena aku malu, aku hanya tak ingin orangtuaku dan orang-orang yang kusayangi tahu kalau aku ada dikerangkeng di sini.
Upss, nanti dulu Tuhan, doaku terpaksa kutunda dulu.
Biasa ada panggilan dari pak mantri, waktunya minum obat.
Atau doaku kubuat dalam bentuk tertulis saja Tuhan, biar Kau tak lama menunggu.
Begini doaku...
Cinta yang membawaku ke sini, ke rumah sakit jiwa ini.
Orang bilang aku gila karena putus cinta.
Kuakui, memang aku telah membuang cintaku.
Dulu karenanya aku tertawa, karenanya aku menangis dan karenanya pula aku ada di sini, di rumah sakit jiwa ini.
Tapi nanti dulu Tuhan, pernahkah kuungkapkan jika dulu Kau yang menjadi cintaku?
Tuhan izinkan aku tuk kembali mencintaimu!